Harfiyah : perundingan
Terminologi : perundingan antara dua pihak mencari penyelesaian bersama.
proses perundingan untuk penyelesaian perselisihan atau konflik dari dua pihak yang saling berkepentingan. Negosiasi bukan berarti harus mengalah namun juga bukan berarti harus menang dengan mengalahkan pihak lain. Negosiasi adalah kesediaan dan kemauan untuk mencari opsi secara kreatif untuk menemukan solusi.
Tujuan:
Untuk mendapatkan penyelesaian masalah bersama dengan mengkompromikan perbedaan yang ada sehingga mendapatkan penyelesaian yang saling menguntungkan.
Prakondisi:
bersedia membagi kepentingan bersama untuk saling memberikan keuntungan, bukan saling merugikan
sepakat dalam prosedur negosiasi yang akan ditempuh
bersifat sukarela dan saling dapat dipercaya
sedapat mungkin tidak melibatkan pihak ketiga
Hasil Negosiasi:
Kompromi yang memuaskan bagi kedua belah pihak.
Dapat mencapai kompromi yang saling menguntungkan.
Belum tercapai kesepakatan, dengan status quo, perundingan dapat dilanjutkan lain waktu
Successful Outcome
Memuaskan kedua belah pihak secara lebih adil
Hubungan kedua belah pihak tetap terjalin
Hasil kesepakatan bersifat workable,
Hasil kesepakatan milik kedua belah pihak
Dapat diterima konstituen masing-masing
Dirumuskan dengan jelas, tidak multi-tafsir
Waktu pelaksanaan memadai
Negosiator yang efektif
Memfokuskan hubungan yang sehat
Komunikasi efektif, komunikator yang baik
Menangani konflik secara efektif
Sikap fleksibel dan kreatif
Memahami batas kewenangan dan menggunakan secara efektif
Sikap terbuka
Pendekatan secara logis rasional
Sikap dan Perilaku
Sikap dan perilaku yang menunjang:
Non-verbal: shake hands, friendly manner, smile, tidy, sympathy, fresh faces, polite, good listener, confidence
Verbal: greeting, moderate voice, appropriate word, showing appreciation, controlling emotion, open mind,
Perilaku yang counter productive
Non-verbal: cynical, emotional, ignorance, rude
Verbal: high voice, black white view, offensive, threatening, labeling/stereo typing
Mark Twain
“konflik sebenarnya hanya masalah perasaan, jika tidak menganggapnya sebagai konflik maka konflik itu tidak akan ada.”
0 Komentar