Apa yang dimaksud evolusi bintang?

Recent Posts

Apa yang dimaksud evolusi bintang?


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seperti manusia, bintang juga mengalami perubahan tahap kehidupan. Sebutannya adalah evolusi. Mempelajari evolusi bintang sangat penting bagi manusia, terutama karena kehidupan kita bergantung pada matahari. Matahari sebagai bintang terdekat harus kita kenali sifat-sifatnya lebih jauh.
Dalam mempelajari evolusi bintang, kita tidak bisa mengikutinya sejak kelahiran sampai akhir evolusinya. Usia manusia tidak akan cukup untuk mengamati bintang yang memiliki usia hingga milyaran tahun. Jika demikian tentunya timbul pertanyaan, bagaimanakita bisa menyimpulkan tahap-tahap evolusi sebuah bintang?
pertanyaan tersebut dapat dijawab dengan kembali menganalogikan bintang dengan manusia. Jumlah manusia di bumi dan bintang di angkasa sangat banyak dengan usia yang berbeda-beda. kita bisa mengamati kondisi manusia dan bintang yang berada pada usia/tahapan evolusi yang berbeda-beda. Ditambah dengan pemodelan, akhirnya kita bisa menyusun teori evolusi bintang tanpa harus mengamati sebuah bintang sejak kelahiran hingga akhir evolusinya.

Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud evolusi bintang?
Bagaimana proses kelahiran bintang?
Bagaimana proses kematian bintang?





BAB II
PEMBAHASAN
Evolusi Bintang
Evolusi bintang adalah rangkaian perubahan radikal yang dialami bintang selama masa hidupnya (masa dimana ia memancarkan cahaya dan panas) atau dimulai dari bintang dilahirkan, berkembang, dan akhirnya padam, tak bersinar lagi. Bergantung pada ukurannya, masa ini terentang dari ratusan ribu tahun untuk bintang super masif hingga ratusan miliar tahun untuk bintang-bintang katai coklat.
Evolusi bintang tidak dipelajari dengan cara mengamati sebuah bintang dari lahir hingga kematiannya. Umur manusia terlalu singkat untuk melakukan hal tersebut. Evolusi bintang dipelajari melalui analisis hasil pengamatan ribuan bintang dengan usia yang berbeda-beda. Tugas astronom adalah memilah-milih dan mengurutkan mana bintang yang muda dan tua sesuai dengan karakter fisiknya. Pemodelan kemudian dilakukan untuk memperkirakan struktur bagian dalam bintang dalam berbagai usia tersebut. Kini, dengan berkembangnya teknologi komputasi, evolusi bintang dapat disimulasikan melalui pemodelan komputer.
Kelahiran Bintang
Kelahiran bintang, bintang lahir dari sekumpulan awan gas dan debu yang kita sebut nebula. Ukuran awan ini sangat besar (diameternya mencapai puluhan SA) tetapi kerapatannya sangat rendah. Awal dari pembentukan bintang dimulai ketika ada gangguan gravitasi (misalnya, ada bintang meledak/supernova), maka partikel-partikel dalam nebula tersebut akan bergerak merapat dan memulai interaksi gravitasi diantara mereka setelah sebelumnya tetap dalam keadaan setimbang. Akibatnya, partikel saling bertumbukan dan tempratur naik.
Semakin banyak partikel yang merapat berarti semakin besar gaya gravitasinya dan semakin banyak lagi partikel yang ditarik. Pengerutan awan in terus berlangsung hingga bagian intinya semakin panas. Panas tersebut dapat mendorong awan disekitarnya. Hal ini memicu terjadinya proses pembentukan bintang di sekitarnya. Demikian seterusnya hingga terbentuk banyak bintang dalam sebuah awan besar. Maka tidaklah heran jika kita mengamati sekelompok bintang yang lahir pada waktu yang berdekatan di lokasi yang sama. Kelompok bintang inilah yang biasa kita sebut dengan gugus. Jadi bintang tidak terbentuk sendiri-sendiri, tetapi berasal dari suatu kondensasi besar disuatu awan antar bintang yang kemudian terpecah dalam kondensasi yang lebih kecil. Jadi bintang terbentuk dalam kelompok.



Gambar 1 : Nebula
Gambar 2 : Gugus bintang



Evolusi lanjut, setelah reaksi yang membentuk besi terhenti, tidak ada proses pembakaran selanjutnya. Akibtanya, tekanan menurun dan bagian inti bintang memampat. Karena begitu padatnya, jarak antara neutron dan elektron pun mengecil sehingga elektron bergabung dengan neutron dan proton. Peristiwa ini menghasilkan tekanan yang sangat besar dan mengakibatkan bagian luar bintang dilontarkan dengan cepat. Inilah yang disebut dengan supernova.

Kematian Bintang
Kematian bintang, bagaimana sebuah bintang mati nantinya akan tergantung pada ukurannya. Pertama, mari kita bahas kematian bintang yang lebih kecil, yakni bintang yang memiliki masa lebih kecil atau setara sekitar delapan kali massa matahari kita.  di akhir hidupnya, bintang bermassa kecil menjadi katai putih, sisa dari sebuah bintang terang, namun sangat padat. Setelah puluhan atau bahkan ratusan miliar tahun, katai putih akan mendingin sampai menjadi katai hitam, yang tidak bisa terlihat lagi karena ia memancarkan radiasi pada suhu yang sama dengan latar belakang gelombang mikro kosmis.
Bintang-bintang besar, di tahap akhir evolusinya, akan meledak dalam supernova saat kehabisan bahan bakarnya. Ketika supernova meledak, mereka akan melemparkan isi perut mereka ke ruang angkasa dengan kecepatan 9.000 sampai 25.000 mil per detik. Ledakan ini menghasilkan banyak material di alam semesta termasuk beberapa elemen berat seperti besi.  Setelah ledakan supernova, sisa inti bintang yang tertinggal bisa membentuk lubang hitam atau bintang neutron. Bintang neutron sangat sulit ditemukan dan sangat misterius. Bintang neutron diperkirakan hanya memiliki diameter seukuran kota Jakarta, tapi sangat padat.
Bintang- bintang masif menempuh evolusi yang berbeda dengan bintang kecil. Kehidupan bintang masif lebih singkat, tetapi lebih spektakuler, di setiap tahap kehidupannya, selalu lenih terang dari bintang kecil, dan proses setiap tahapnya lebih cepat karena pembakaran intinya lebih cepat. Adapun bintang kecil memerlukan waktu miliaran tahun untuk mengubah hidrogen menjadi helium. Bintang masif hanya memerlukan beberapa juta tahun, kemudian meledak menjadi supernova.
Evolusi bintang masif, bintang masif berevolusi seperti bintang kecil, menjadi bintang deret utama Q. Setelah 500 miliar tahun, bintang menjadi maha raksasa W 500 kali dari matahari dan 10.000 kali lebih terang. Tidak seperti bintang kecil, bintang masif melanjutkan proses fusinya dan menghasilkan 26 unsur kimia pertama hingga besi. Kurang dari satu detik, bintang akan runtuh ke dalam dan meledak dengan intensitas yang lebih besar dari miliaran matahari, menjadi supernova E. Untuk beberapa minggu, ia akan tampak lebih terang dari miliaran bintang yang menyusun galaksi dimana ia berada.
Supernova meninggalkan materi inti yang tersisa menjadi bintang netron R, yang mengandung materi sebanyak matahari, namun hanya seukuran kota. Materi yang sangat padat. Bintang netron yang berotasi sangat cepat disebut pulsar T. Jika materi yang tersisa lebih besar dari tiga kali massa matahari, materi akan terus memadat hingga menjadi sebuah lubang hitam Y.



Gambar 3 : evolusi bintang







BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Evolusi bintang adalah rangkaian perubahan radikal yang dialami bintang selama masa hidupnya (masa dimana ia memancarkan cahaya dan panas). bintang lahir dari sekumpulan awan gas dan debu yang kita sebut nebula. Ukuran awan ini sangat besar (diameternya mencapai puluhan SA) tetapi kerapatannya sangat rendah. Bintang-bintang besar, di tahap akhir evolusinya, akan meledak dalam supernova saat kehabisan bahan bakarnya.

Kritik Dan Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebik baik lagi dalam menjelaskan dan membuat maklah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan tentu dapat dipertanggung jawabkan.
Oleh karena itu kritik saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan kedepannya.







Daftar Pustaka
Sutyanto winardi, pengantar astrofisika : bintang-bintang di alam semesta,(Bandung: Penerbit ITB,2010), hlm. 92
https://id.wikipedia.org/wiki/Evolusibintang



















Lampiran

Posting Komentar

0 Komentar

close
REKOMENDASI BARANG MURAH